Keluarga Purnawirawan POLRI Jangan di Usir dari Komplek Asrama Polisi Ciputat Tanpa Ganti Rugi
Reportasebhayangkara.com –Tangerang Selatan, Telah beredarnya issu upaya pengosongan hunian para Purnawirawan dan Warakawuri di Asrama POLRI CIPUTAT oleh BRIMOB Batalyon C di CIPUTAT, Tangerang, sontak memicu aksi solidaritas dari berbagai kalangan, salah satunya adalah dari Keluarga Besar Putra Putri Purnawirawan POLRI (KBPPP POLRI).
KBPP POLRI pada Rabu,20 Oktober 2021 hadir dalam aksi damai di sekitar komplek Asrama POLRI CIPUTAT untuk memberikan bantuan moril dan dukungan, paling tidak berasal dari Jakarta Selatan, Tangerang Selatan, Kota Tangerang dan Depok, yang berjumlah lebih dari 100 personil.
Adapun tuntutan aksi damai mereka adalah menentang pengusiran paksa warga yang dilakukan oleh Brimob.
Seperti sebelum aksi, warga Asrama Dinas Polisi menerima Surat Peringatan dari Brimob untuk mengosongkan rumah Dinas Asrama Polisi Ciputat.
Dalam aksi tersebut, warga yang sebagian besar para purnawirawan dan warakawuri turut hadir mengemukakan aspirasi mereka.
Hadir dalam aksi tersebut, Dimas Dino sebagai Korlap dari KBPPP POLRI di wilayah Walikota Tangerang Selatan. “Saya penggerak kepemudaan di Kota Tangerang Selatan dan saya juga lahir di Asrama Polri Ciputat. Melihat pergerakan hari ini, saya hanya melihat bahwa di sudut kota Jakarta di pinggiran ibukota terancam tidak punya rumah para purnawirawan dan warakawuri. Kami diminta pergi dari rumah tanpa ada sepeserpun ganti rugi,” jelasnya kepada media.
“Saya mau bertanya, dimana negara saat dahulu para purnawirawan berjuang, namun sekarang harus terusir dari rumahnya?, tanpa ada biaya kontrak. Kita tahu pensiunan zaman dulu gajinya tinggal sekitar 500 ribu atau tinggal dua juta. Bagaimana caranya dia harus bertahan hidup?.”
“Saya berdiri hari ini atas nama keluarga besar putra-putri Polri. Mereka harus melihat, harus paham betul akan masalah.”
“Kami meminta kepada pimpinan Kepolisian agar memperhatikan warga yang terancam terusir dari Asrama Polri. Jadi sudah selayaknya negara ini memberi penghargaan bagi para pejuang dari Kepolisian. Pemerintah paling tidak bisa memperhatikan biaya hidup mereka agar tidak terusir dari Asrama Polisi Ciputat.
“Orang tua kami turut melakukan pembangunan Asrama Polri. Orang tua kami datang ke sini masih berupa tanah. Kami bangun secara swadaya sendiri dan sampai hari ini sudah jadi ke rumah yang layak huni.”
“Purnawirawan dan warakawuri sudah menempati rumah disini khususnya anggota sejak tahun 1975.”
“Pihak Kepolisian dari Brimob memaksa warga yang sudah usia lanjut untuk keluar dari Komplek Asrama Polisi Ciputat. Mereka memakai cara-cara intimidasi warga dengan bertanya kapan ibu mau pindah, arak-arakan motor Brimob di lingkungan Brimob dan masih banyak lagi.”
“Saya lahir di Asrama Polisi ini tahun 1983 dan orangtua saya tinggal di sini 10 tahun sebelum saya lahir. Orang tua saya sangat respek, begitupun orang-orang tua yang lain. Masjid kami bangun selama 2 tahun, pembangunan jalanan yang diaspal, posyandu, lapangan futsal kami bangun.”
“Negara dan Polri harus lebih lagi profesional terhadap masyarakat maupun keluarga Perumahan Polri harus mampu menyediakan rumah-rumah yang baru dan bisa digunakan oleh purnawirawan yang masih tinggal 100 persen.”
“Kami minta aspirasi dari rekan-rekan, ini didengar oleh Presiden Joko Widodo karena warga dahulu mendukung di pemilu 2019 kemarin Pak Jokowi menang. Saya minta President Jokowi mendengar jeritan kami, ” harapnya.
Disisi lain, salah seorang Warakawuri sebut saja Ny. M telah merasakan ada hal aneh yang terjadi pada awal Bulan September 2021, ketika para Purnawirawan diundang untuk menghadiri Sosialisasi terkait hal tersebut, namun yang ada adalah bukan sosialisasi, tapi penyampaian sepihak, tanpa ada penjelasan sama sekali, seluruh pertanyaan di tampung, tanpa ada jawaban dan sore harinya, telah dimunculkan Surat Peringatan untuk segera mengosongkan hunian, Ada apa”? ungkap Ny. M.
“Berikan Solusi yang terbaik pada para Purnawirawan dan Warakawuri, jika memang harus keluar dari Huniannya,” ungkap Dimas di akhir wawancara.
Dimas dan semua keluarga para purnawirawan Polisi berharap sepenuhnya kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Jokowi dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo bisa memperhatikan kehidupan keluarga para purnawirawan tersebut sehingga memiliki tempat tinggal yang layak untuk mereka di hari tua.
(Rian).