BISNIS INDUSTRIAL 

Pameran Indocomtech 2022 PT Alessa Motors Nusantara di Jakarta Convention Center

Reportasebhayangkara.com

JAKARTA, Rabu 22 Juni 2022 di Jakarta Convention Center diselenggarakan Pameran Indocomtech 2022. PT. Alessa Motors Nusantara adalah salah satu perusahaan yang mengikuti pameran tersebut. CEO & Co-Founder PT. Alessa Motors Nusantara, Dr. Ing Tindjaya Soetadji, mengatakan : “Saya dengan bapak Handoyo ini Co Partnernya dari PT. Alessa Motors Nusantara. Kita berdiri sejak tahun 2019, dengan visi lebih baik kita ingin membangun industri elektrik. Awal mulanya dengan roda empat, terus karena adanya Pandemi, mungkin teman-teman bertanya-tanya kenapa tidak dari dulu dengan roda dua. Jadi kita mulailah disain dengan roda dua, tetapi dengan pemikiran batere yang nama charging station ini atau battery pack ini, kita juga bisa pergunakan untuk roda empat, jadi inter changable, bisa dipakai diroda dua, bisa dipakai diroda empat. Kita mulailah disain dengan roda dua dari battery packnya, charging packnya, charging stationnya yang mungkin bapak ibu bisa lihat, terus soft warenya dan terakhir sepeda motor. Sepeda motor ini untuk yang menggunakan batere tersebut. Gak ada artinya kita menjual batere, soft ware, charging kalo gak ada batere yang makai. Jadi kita mulai produksi juga motor. Nah ini semua produksi lokal . Kabinet diproduksi lokal. Kami mulai dengan produksi roda dua ini sejak tahun 2022 ini kita mulai produksinya, tetapi kita disain sejak tahun 2020, pandemi mulai barulah bulan Juni ini kita perdana uda ship ke customer.”

“Kami menggandeng ada 3 Channel yaitu distributor namanya PT. KKM, PT. Interpili Motor, satu lagi adalah PT. Mitra Lestari Motorindo itu yang spesialisasi dibidang otomotif tapi yang High Performance, itu adanya di Cakung. Kebetulan ini juga adanya di Cakung. Dan yang ketiga kita juga punya channel B to B, misalnya katakanlah ada perusahaan Klin ataupun logistik yang butuh 100 ribu motor, nah itu. akan dihandlenya lewat jaringan B to B. Tapi balik lagi melalui PPM, Mitra Lestari dan sebagainya, itu akan kita lempar ke dealer. Ada main dealer, ada dealer sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kalau dealer mungkin dari segi kuantiti lebih kecil, main dealer kuantitinya lebih besar, areanya lebih besar. Perdana kemarin itu kita shipment di tanggal 6 Juni, itu sudah mulai, terus kita akan mulai shipment yang besar juga keluar kota ke Kalimantan, ditanggal 25 Juni.” Tambahnya.

“Target pemasaran, kami tidak membatasi, tapi saya melihat itu adalah hubungannya dengan batere, charging station, jadi mungkin mulai dari 1 (satu) lokal komunitas kalo disitu ada penjualan motor. Katakanlah ada ojol gitu, 50 ojol kami akan install charging station.

Tentang ekspansi ke luar negeri, kebetulan kita ada relasi atau teman di Singapur, kita uda punya, sekarang ini sudah dapat pesanan dari Singapur dan charging station, itu akan dipakai daerah SMRT untuk nyambung dari MRT stasiun keperdana.

Segala usaha pasti ada kendala , tidak mulus seperti kain sutera tapi selama ini kita masih bisa tangani, dari perijinan. Kami ini adalah salah satu perusahaan motor dengan merk Indonesia, PT Indonesia punya perijinan, kami punya NIK Indonesia, karena tidak semua yang jualan motor listrik itu punya NIK, NIK itu Nomor Induk Kendaraan. Kami walaupun Perusahaan baru kami bisa disejajarkan dengan yang sudah lama, mungkin kawan-kawan dari sebelah. Mereka manufaktur, kami juga manufaktur. Kami bukan agen, bukan aksesoler, kami ini betul-betul adalah manufaktur. Kami punya Nomor Induk Kendaraan sendiri, kami punya ijin dari Dishub yang namanya Take Overflow itu semua ada, sehingga kami bisa terbitkan STNK, kita terbitkan BPKB. Kalau ISO hanya proses di internal saja, dipabrik kami, seiring dengan jalannya waktu akan menuju kesana.

Untuk target penjualan kami mungkin secara kuantitatif tidak menentukan berapa rupiah, berapa unit, tapi yang paling enggak kami ingin bagaimana sambutan dari calon pembeli, bagaimana sambutan daripada khalayak ramai, ya kami harapkan juga pejabat teras, pejabat pemerintah, mereka bagaimana kedepan apakah mulai elektrifikasi itu terjadi, karena tanpa dukungan Pemerintah saya kira akan sulit.

Karena charging station ini adalah satu investasi yang cukup jangka panjang.

Indocomtech target pengunjung 50 ribu sampai 100 ribu. Untuk Alessa sendiri, kebetulan kita dijalan keluar, mestinya setiap orang itu mesti lewat liat, tidak diperlihatkan tempatnya

Harapan kedepan kami enggak muluk-muluk, terutama untuk masyarakat bisa makin sadar yang namanya alam itu tidak bisa tahan lagi dengan keadaan sekarang. Minggu yang lalu, 2 (dua) Minggu yang lalu kita menjadi juara lagi untuk udara yang terjelek di dunia Dengan hadirnya motor listrik, mobil listrik, mudah-mudahan orang makin banyak beralih dari motor bakar ke motor listrik, mengurangi polusi, terus kta menjadi suatu negara yang mempunyai ekonomi berkesinambungan Yangon namanya Green Energy.” Tutupnya.

(Ellyana Ully).

Related posts

Leave a Comment